Gunakan Satu Unit Excavator Bongkar Pondok di Pantai

oleh -58 Dilihat

Bengkulu, – Satu unit alat berat jenis Excavator diturunkan ke kawasan pantai panjang, untuk mendukung penataan pantai panjang oleh tim gabungan, Rabu (28/5/25).

Asisten II Sehmi mengatakan pembongkaran ini merupakan bagian dari upaya penataan kawasan wisata tersebut agar menjadi zona bebas pedagang.

Sehmi mengatakan, warung-warung yang dibongkar berada di sepanjang garis pantai dari kawasan AW Billiard hingga Hotel Marina.

“Kita melanjutkan penertiban warung-warung di sepanjang Pantai Panjang untuk dijadikan zona kosong atau bebas dari pedagang karena akan dibangun taman atau ruang publik,” ujar Sehmi saat diwawancarai di lokasi.

Menurut Sehmi, sebagian pedagang telah membongkar sendiri lapak mereka setelah menerima peringatan dari pemerintah kota. Namun masih ada beberapa yang belum ditertibkan, sehingga Pemkot terpaksa menggunakan alat berat.

“Warung yang belum dibongkar kita robohkan menggunakan excavator dari Dinas PUPR Kota Bengkulu,” katanya.

Pemkot awalnya merencanakan penurunan dua unit alat berat, namun hanya satu unit yang diturunkan hari ini. Satu unit lainnya masih siaga di kawasan perumahan Asri Betungan, yang terdampak gempa beberapa waktu lalu.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bengkulu, Yurizal, menyebutkan sebanyak 78 personel diterjunkan dalam kegiatan pembongkaran tersebut.

“Kita sudah beri peringatan lebih dari satu bulan kepada para pedagang agar membongkar sendiri warungnya. Tapi karena masih ada yang bertahan, pembongkaran dilakukan bersama menggunakan alat berat,” ujar Yurizal.

Penataan ini merupakan bagian dari program revitalisasi kawasan Pantai Panjang agar menjadi ruang publik yang lebih tertib, nyaman, dan ramah bagi pengunjung.

Oknum Pedagang Ancam Satpol PP

Saat satpol PP sedang melakukan pembersihan sempat mendapatkan sedikit perlawanan. Salah seorang Ibu-ibu yang merupakan pedagang di pantai panjang sempat mencoba menghalangi.

Pedagang tersebut teriak-teriak saat pondok miliknya dirobohkan oleh petugas dari Satpol PP Kota Bengkulu. Kemudian datang seorang pria baju kaos merah yang diduga anak dari pedagang tersebut mengancam petugas Satpol PP. Pria tersebut juga membentak tim media Center dari Dinas Kominfo yang sedang mengambil dokumentasi.

“Woi kau jangan merekam-merekam mak aku, matikan!. Kalau idak tu cak mano kendak kau kini,” hardiknya sambil mendekat.

Kemudian ia mendekati juga petugas Satpol PP sambil melontarkan kata-kata makian kepada Kasatpol PP. “Mano Yulizar (Kasat) tandoi muko aku. Kalau terjadi apo-apo kek mak aku kelak, misalnyo dio idak bisa lagi cari makan gara gara kamu orang awas,” ancamnya.

Namun tak ada yang menggubris pria tersebut. Petugas Satpol PP tetap fokus pada tugasnya membersihkan dan menata pantai panjang. Kemudian pria tersebut membawa ibunya yang terus menangis pergi. Dari kejauhan terdengar ia berteriak kembali.

“Dak tu cak iko bae kito perang sekalian!, ” teriaknya.

Namun tetap saja tidak ada yang mempedulikannya. Kegiatan pembersihan dan penataan kawasan pantai panjang tetap dilanjutkan. Puluhan pondok-pondok pedagang dengan cepat dirobohkan oleh Satpol PP, kemudian kayu-kayunya langsung diangkut ke atas truk.

Asisten II Sehmi, M.Pd yang mengkoordinir langsung kegiatan tersebut mengatakan bahwa Pemkot Bengkulu sudah melakukan upaya persuasif (pendekatan) dengan para pedagang untuk membongkar sendiri bahkan sudah 3 kali pemberitahuan (Raffa/MCKB/Eki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.