Mukomuko, – Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari Daerah Pemilihan Mukomuko, Andy Suhary, S.E., M.Pd., menyuarakan keprihatinan atas ketimpangan fasilitas pendidikan yang masih dirasakan oleh sejumlah sekolah di Provinsi Bengkulu, khususnya di daerah-daerah terpencil.
Hal ini disampaikannya menanggapi inspeksi mendadak yang dilakukan Wakil Gubernur Bengkulu ke salah satu SMA di Mukomuko. Dalam sidak tersebut, ditemukan kondisi bangunan sekolah yang dinilai sangat memprihatinkan. Bahkan,Wakil Gubernur Bengkulu menyebut fasilitas sekolah itu sudah “jadul” dan tak layak pakai—masih seperti era ia bersekolah dulu.
“Ini menunjukkan bahwa masih banyak sekolah yang belum tersentuh peningkatan sarana dan prasarana yang layak. Padahal, 20 persen APBD sudah dialokasikan untuk pendidikan,” ujar Andy Suhary.
Andy menegaskan bahwa peringatan Hardiknas harus menjadi momentum reflektif, bukan sekadar kegiatan seremonial tahunan yang tidak berdampak nyata terhadap kemajuan pendidikan.
“Semoga momentum Hardiknas ini tidak hanya jadi seremoni, tapi benar-benar membuahkan perbaikan nyata di dunia pendidikan, terutama dalam hal pemerataan fasilitas,” tambahnya.
Tak hanya soal infrastruktur, Andy juga menyoroti pentingnya perhatian pemerintah terhadap nasib guru honorer yang telah puluhan tahun mengabdi, terutama di daerah-daerah pelosok yang minim akses dan perhatian.
“Saya mendesak pemerintah untuk memberikan kemudahan dalam proses pengangkatan guru honorer, apalagi mereka yang sudah belasan tahun digaji hanya ratusan ribu, namun tetap penuh semangat mencerdaskan anak bangsa,” tegas Andy.
Ia menutup pernyataannya dengan harapan agar pemerintah benar-benar hadir untuk menjawab persoalan pendidikan secara menyeluruh, dari fasilitas hingga kesejahteraan tenaga pendidik, demi menciptakan generasi Bengkulu yang unggul dan berdaya saing.(Nasti)
