Serius, Pelindo Terus Awasi Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai

oleh -46 Dilihat
default

Bengkulu, – Normalisasi alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu telah dimulai pada hari ini menggunakan kapal keruk kapasitas besar yakni CSD Costa Fortuna 3 yang dibantu oleh kapal AHT Costa Fortuna 5.

Kedua kapal ini didatangkan oleh Pelindo berdasarkan penugasan dari Kementerian Perhubungan.

“Dapat kami sampaikan proses normalisasi alur pelayaran telah dimulai hari ini setelah persiapan dan instalasi peralatan pendukungnya dilakukan, termasuk instalasi pipa kapal keruk sepanjang hampir mencapai 1.000 meter” ungkap S. Joko, GM PT Pelindo Regional 2 Pelabuhan Bengkulu di sela-sela sidak bersama Kepala KSOP Kelas III Bengkulu, Petrus Christanto Maturbongs, S.SiT., M.M., bersama Dinda SE, selalu Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas III Bengkulu pada Sabtu, (7/6/2025).

Joko menambahkan bahwa proses pengerukan dilakukan secara bertahap, dengan target awal mencapai kedalaman -6,5 meter, dan selanjutnya hingga -12 meter agar kapal-kapal besar dapat langsung bersandar tanpa transhipment.

Pelaksanaan normalisasi alur pelayaran ini merupakan bentuk kolaborasi antara Pelindo dengan Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, Pemerintah Daerah, serta instansi terkait lainnya di Bengkulu, sesuai arahan Wapres beberapa waktu lalu.

“Kami berterimakasih dan terus mohon dukungan dari berbagai pihak, agar proses pekerjaan berjalan dengan lancar, sehingga dalam waktu dekat alur pelayaran sudah dapat digunakan kembali” jelas Joko.

Kegiatan ini memasuki hari kedua sejak dimulainya proses pengerukan pada hari sebelumnya.

“Kami memantau langsung kesiapan dan proses pengerukan. Alhamdulillah, hari kedua ini berjalan lancar,” kata Joko.

Ia menambahkan bahwa hasil pengerukan diarahkan ke area abrasi dengan menggunakan pipa terapung (floating pipe) yang tersambung dengan HDP pipe sepanjang 1 kilometer. Seluruh proses pemindahan material berjalan sesuai rencana.
Senada Kepala KSOP Petrus Christanto menyampaikan, pengerukan ini merupakan tahap awal untuk membuka jalur pelayaran agar kapal-kapal besar bisa masuk dan keluar pelabuhan dengan lebih lancar, terutama demi mendukung kelancaran distribusi logistik dan BBM.
“Jika berjalan sesuai rencana, di minggu ketiga bulan Juni ini, alur pelabuhan sudah bisa dilewati kapal luar secara normal,” terangnya.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa cuaca menjadi faktor penting yang bisa memengaruhi target penyelesaian. Gelombang laut yang tinggi sempat dirasakan kru dan tim media saat berada di lapangan, menjadi tantangan tersendiri dalam proses pengerjaan.

Pengerukan ini menggunakan alat berteknologi tinggi dan ditargetkan mampu memindahkan hingga 2.500 meter kubik material per jam.

Proyek ini diharapkan dapat selesai tepat waktu dan memberikan dampak signifikan bagi aktivitas pelabuhan. Kami sangat mengharapkan dukungan serta doa dari seluruh masyarakat Bengkulu agar pengerjaan ini berjalan lancar hingga selesai pada akhir Juni 2025,” demikian tutupnya yang juga amini Joko.(Feri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.