Wali Kota Bengkulu Tegur Pedagang di Pantai Panjang yang Pungut Sewa Pondok Tak Wajar

oleh -58 Dilihat

Bengkulu, – Sebuah video yang menampilkan seorang pedagang di kawasan Pantai Panjang memungut biaya sewa pondok dengan nominal tidak wajar viral di media sosial. Aksi pedagang tersebut bahkan dinilai memaksa pengunjung, sehingga menimbulkan keresahan masyarakat.

Menanggapi hal ini, Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi langsung turun tangan. Pada Sabtu (27/9/2025), ia mendatangi lokasi dan menemui langsung pedagang yang bersangkutan. Dengan tegas, Dedy menegur tindakan tersebut yang menurutnya mencoreng citra wisata Kota Bengkulu.

“Yang ayuk lakukan itu merusak nama Kota Bengkulu, karena ayuk minta sewa pondok itu. Ayuk memangnya bayar jualan di sini? Kan tidak. Kami (pemerintah) juga tidak mungut ke ayuk, tapi ayuk mungut ke orang lain dengan harga segitu. Jangan,” tegas Dedy di hadapan pedagang tersebut.

Selain menegur, Dedy juga memberikan arahan agar para pedagang di kawasan wisata bersikap ramah dan memberikan pelayanan yang baik kepada pengunjung. Ia mencontohkan, jika pondok dibuat sendiri oleh pedagang, sebaiknya disampaikan dengan sopan. “Misalnya dengan kata-kata ‘Bu, maaf pondok ini kami yang bikin. Kalau tidak belanja, mohon duduknya sebentar saja.’ Begitu lebih sopan. Tolong mengerti, saya serius ini,” jelasnya.

Dedy menegaskan ke depan tidak ingin lagi mendengar ada pedagang di kawasan wisata yang membuat wisatawan merasa tidak nyaman. Ia juga mengingatkan agar harga makanan dan minuman tetap dijual dengan wajar, tidak dimahalkan secara berlebihan.

“Jangan gara-gara ayuk sorang, orang jadi kapok datang ke Bengkulu,” ucap Dedy.

Langkah cepat Wali Kota ini diharapkan dapat menjadi peringatan bagi pedagang lainnya agar menjaga kenyamanan pengunjung. Pemerintah Kota Bengkulu menegaskan komitmennya untuk terus membenahi kawasan Pantai Panjang sebagai ikon wisata utama daerah.(Feri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.